Rabu, 11 Mei 2011
Happy New Year 2013
▓┼┼┼██┼┼█┼███┼█┼┼┼█┼┼┼▓
▓┼┼┼███┼█┼█┼┼┼█┼┼┼█┼┼┼▓
▓┼┼┼█┼███┼███┼█┼█┼█┼┼┼▓
▓┼┼┼█┼┼██┼█┼┼┼█┼█┼█┼┼┼▓
▓┼┼┼█┼┼┼█┼███┼██┼██┼┼┼▓
▓┼┼┼┼┼┼┼┼┼┼┼┼┼┼┼┼┼┼┼┼┼▓
▓┼┼┼█┼█┼███┼███┼███┼┼┼▓
▓┼┼┼█┼█┼█┼┼┼█┼█┼█┼█┼┼┼▓
▓┼┼┼███┼███┼███┼██┼┼┼┼▓
▓┼┼┼┼█┼┼█┼┼┼█┼█┼█┼█┼┼┼▓
▓┼┼┼┼█┼┼███┼█┼█┼█┼██┼┼▓
▓┼┼┼┼┼┼┼┼┼┼┼┼┼┼┼┼┼┼┼┼┼▓
http://www.icq.com/img/friendship/static/card_16961_rs.swfTahun ini ‘kan berlalu, laksana anak panah terlepas dari busurnya. Pajar baru di tahun yang akan datang, semoga menjadi lembaran baru yang lebih baik. selamat tahun baru 2013 semoga lebih maju dan sukses.
Tahun ini hampir usai terlalui, belumlah tergores coretan berarti, belumlah setiap gagasan menjadi nyata, konsep masih terdokumenkan. Padahal telah berada dipenghujung, meski akan terlewati, semoga ada perubahan, dalam lembaran baru. selamat tahun baru 2013
Matahari menyelinap dibalik bukit, sembunyikan kenangan hidup, menyimpan lembaran usang, menyambut hari-hari muda, sebentar lagi ‘kan menjelang. Selamat datang selamat tahun baru 2013 harapan baru dan perubahan.
Masa lalu adalah sejarah, hari ini adalah goresan, hari esok adalah harapan. Selamat datang selamat tahun baru 2013. Seiring dengan perginya kenangan, menyambut harapan. Selamat tinggal kenangan, selamat datang harapan.
Malam ini ‘kan berlalu, minggu ini ‘kan beranjak, bulan ini akan pergi, tahun ini ‘kan meninggalkan. Sejarah kehidupan, catatan suka dan duka, menyongsong tahun baru. selamat tahun baru 2013 . Semoga selalu jaya dan sejahtera.
Minggu, 27 Maret 2011
PROPOSAL PRE PRODUCTION
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
TUGAS AKHIR MULTIMEDIA
PROPOSAL PRE PRODUCTION
Oleh : Trias Ardianto
Kelas : XII MULTIMEDIA
Nomer peserta : 058
SMK MAGETAN 1
Jl.Mayjend Suengkono No.- Telp.(0351)895698
MAGETAN
LEMBAR PENGESAHAN PROYEK TUGAS AKHIR
PROPOSAL PRE PRODUCTION
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan
Program Keahlian : Multimedia
Paket Keahlian : Multimedia
Kode : 2089
Alokasi Waktu : 20-24 Jam
|
Nama Peserta : Trias Ardianto
Nomer Peserta : 058
NIS :11401
Magetan,28 Februari 2011
Menyetujui:
PENGUJI:
YW.PRASTOMO,SE NIP.19710716 200312 1003 | GURU PEMBIMBING
Drs.HERY WAHYONO NIP.19670107 200801 1004 |
KEPALA SMK MAGETAN 1
SUDAR,Spd
NIP.19610202 1987031 015
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunia-Nya sehingga proposal ini dapat selesai sengan tepat waktu.
Saya menyadari proposal ini tidak akan tersusun tanpa bantuan semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan proposal ini, oleh karena itu pada kesempatan kali ini saya menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan proposal ini.
Proposal ini disusun sebagai salah satu syarat mengikuti Ujian Nasional tahun 2011, Proposal ini berisi mengenai alur suatu proses produksi suatu usaha Pengetikan dan Percetakan yang saya beri nama “PRO-U”.
Proposal ini masih jauh untuk dikatakan sempurna oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan proposal ini.
Magetan Februari 2011
Hormat saya,
(Penyusun)
DAFTAR ISI
Cover depan………………………………………………………………………………………. | 1 |
Lembar Pengesahan……………………………………………………………………………... | 2 |
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………… | 3 |
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………… | 4 |
BAB I PENDAHULUAN |
|
1.1.Latar Belakang……………………………………………………………………………….. | 5 |
1.2.Tujuan dan Kegunaan……………………………………………………………………..... | 5 |
BAB II ISI |
|
2.1.Bentuk Usaha………………………………………………………………………………… | 6 |
2.2.Sasaran……………………………………………………………………………………….. | 6 |
2.3.Lokasi Strategis Tempat Usaha……………………………………………………………. | 6 |
2.4.Langkah-Langkah Persiapan dan Pemasangan………………………………………..... | 6 |
2.5.Alokasi Anggaran Usaha……………………………………………………………………. | 7 |
2.6.Penetapan Harga…………………………………………………………………………….. | 8 |
BAB III PENUTUP |
|
3.1.Evaluasi……………………………………………………………………………………...... | 9 |
3.2.Penutup……………………………………………………………………………………….. | 9 |
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Saat ini pengguna komputer tak hanya kalangan mahasiswa atau pegawai saja tetapi juga pelajar SMP,SMA bahkan SD. Secara garis besar mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Telekominikasi) telah menjadi salah satu mata pelajaran wajib sekolah.
Dengan dijadikannya salah satu mata plajaran wajib, otomatis para siswa akan mendapatkan tugas dari gurunya, sayangnya dengan waktu yang terbatas yang hanya disekolah saja dan tidak setiap orang mempunyai laptop atau computer pribadi maka kebanyakan siswa dan masyarakat luas mencari tempat pengetikan ataupun percetakan diluar sekolah, oleh karena itu ini merupakan peluang usaha yang baik untuk dikembangkan.
Dengan kemajuan jaman model usaha pengetikanpun juga ikut berkembang, tak hanya pengetiakan tetapi juga percetakan,olah data, scanning cetak foto digital, brosur,kartu nama dll.
Dengan segala kecanggihannya computer juga mempunyai kekurangan diantaranya error terkena virus dan semua kerusakan yang mungkin terjadi.akhirnya banyak tempat rental computer/percetakan yang terpaksa tutup dikarenakan banyaknya biaya yang diperlukan untuk servis computer yang rusak., oleh karena itu dengan kemampuan mengenai komputer yang saya pelajari selama tiga tahun dan praktik kerja selama tiga bulan, saya optimis bias menjalankan usaha ini dengan baik.
1.2 TUJUAN DAN KEGUNAAN
Usaha ini mempunyai beberapa tujuan dan kegunaan diantaranya:
- Membantu dunia pendidikan terutama di bidang ilmu Teknologi Informasi dan Telekomunikasi
- Sarana masyarakat untuk jasa pengetikan,olah data dll, tanpa harus memikirkan kerusakan computer yang digunakan.
- Teknologi komputer yang berkembang kearah multifungsi memungkinkan semua kebutuhan cukup ditangani disatu tempat(terpadu).
BAB II ISI
2.1.BENTUK USAHA
Usaha ini merupakan pelayanan pada masyarakat untuk melayani kebutuhan seperti:
-Pengetikan
-Copy/Scan
-Cetak dokumen
-Cetak gambar(foto) dari segala media
-Pembuatan brosur
-Pembuatan kartu nama,dll
2.2.SASARAN
Usaha ini secara garis besar ditujukan untuk para pelajar, mahasiswa dan pegawai, tetapi juga untuk semua pihak/masyarakat yang membutuhkan.
2.3.LOKASI STRATEGIS TEMPAT USAHA
Pemilihan tempat usaha sangat berpengaruh terhadap usaha yang kita dirikan, oleh karena itu sebaiknya pemilihan lokasi tersebut sesuai dengan criteria diantaranya :
a.Lingkungan sekolah seperti SD,SMP dan SMA
b.Dekat akses jalan lalau lintas menuju sekolah atau komplek perumahan.
c.Lingkungan perkantoran pemerintahan,desa dan lain-lain.
Dari kriteria tersebut dapat saya simpulkan, tempat usaha yang ingin saya jalankan yaitu di.
Komplek Jalan Tri Pandita, karena sesuai dengan kriteria diatas
2.4.LANGAH-LANGKAH PERSIAPAN DAN PEMASANGAN
Secara garis besar langkah-langkah persiapan usaha ini dapat kita lihat pada table dibawah ini.
No. | Waktu/Tahap | Kegiatan | Jenis Kegiatan |
1. | Minggu ke-1 | Persiapan Tempat | a.Melakukan observasi lokasi |
|
|
| b. Observasi tempat kontrakan untuk usaha,cek daya listrik memadahiatau tidak. |
2. | Minggu ke-2 | Persiapan Peralatan Perangkat komputer | a.Pemasangan Perangkat komputer |
|
|
| b.Pemasangan listrik. |
|
|
| c.Istalasi software software yang diperlukan |
|
|
| d.Uji coba komputer,scanner,printer,dll |
3. | Minggu ke-3 | Publikasi | a.Membuat papan nama,spanduk,brosur,dll. |
2.5.ALOKASI ANGGARAN USAHA
No. | Rincian | Jumlah |
1. | Sewa tempat satu tahun | Rp.2.000.000,00 |
2. | Penyediaan supply listrik | Rp.100.000,00 |
3. | 1 Unit perangkat komputer | Rp.1.500.000,00 |
4. | 1 Unit printer | Rp.750.000,00 |
5. | 1 Unit scanner | Rp.500.000,00 |
6. | Meja computer standart | Rp.80.000,00 |
7. | Kursi plastik | Rp.40.000,00 |
8. | Kabel dan stop kontak | Rp.50.000,00 |
9. | Lain-lain(tenaga,brosur,kertas) | Rp.165.000,00 |
| Jumlah | Rp.5.185.000,00 |
Pendapatan
a.Pemasukan:
Pendapatan minimal rata-rata perhari Rp.30.000,00
Pendapatan Perbulan Rp.30.000x30= Rp.900.000,00
b.Pengeluaran:
-Tagihan listrik 900 watt/bulan Rp.100.000,00
-Bahan dan Alat(Kertas,steples,lakban) Rp.150.000,00
-Cicilan sewa kontrakan/bulan RP.200.000,00
-Angsuran pinjaman/bulan Rp.200.000,00 _
Total pengeluaran perbulan Rp.650.000,00
Jadi pendapatan yang dihasilkan selama satu bulan adalah :
Rp.900.000,00-Rp.650.000=Rp.250.000,00
2.6.PENETAPAN HARGA
Dalam menentukan harga produk yang ingin kita jual, kita harus mempertimbangkan terlebih dahulu, dengan harga pasaran agar para konsumen lebih tertarik dengan produk kita, atau dengan menggunakan metode tertentu misalnya cetak 10 lembar gratis cetak 2 lembar, atau cetak 10 kali gratis cetak 1 kali.
Rincian harga produk:
1.Cetak dokumen hitam putih Rp.1.000,00
2.Cetak dokumen berwarna Rp.2.000,00
3.Scan Rp.2.000,00
4.Cetak foto (ukuran 2x2,3x4,4x6) Rp.750,00
5.Cetak foto ukuran 4R Rp.Rp.2.500,00
6.Cetak foto ukuran 10R Rp.10.000,00
BAB III PENUTUP
3.1 EVALUASI
Pengetikan komputer terpadu “PRO-U” ini akan senantiasa saya evaluasi berdasarkan masukan dari konsumen,kebutuhan masyarakat(pelayanan,keakuratan) juga berdasarkan perkembangan jaman dan perkembangan teknologi.
3.2 PENUTUP
Demikian rencana usaha dari saya, dengan data seakurat mungkin dan rincian anggaran yang sederhana dan serealistis mungkin, saya berkeyakinan mampumengolah usaha ini dengan baik
Magetan,28 Februari 2011
Hormat saya,
(enyusun
Contoh pidato Bahaya Narkoba.
Selamat pagi
Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera bagi kita semua. Terima kasih atas waktu yang telah diberikan, pada kesempatan ini saya akan membawakan pidato yang berjudul ‘’ Bahaya Narkoba bagi generasi muda khususnya Mahasiswa’’.
Di zaman era modern sekarang ini kita tahu bersama banyaknya kaum muda bangsa kita yang terjerumus pada pergaulan bebas, yang mengarah pada penggunaan narkoba. Dan yang paling kita sayangkan justru para mahasiswa perguruan tinggilah yang paling banyak terjerumus ke dunia narkoba, akibat salah dalam memilih pergaulan.
Penyebab maraknya penyalahgunaan narkoba di kalangan mahasiswa ini di pengaruhi oleh tiga factor utama. Pertama, para pemuda menyalahgunakan narkoba hanya karena mode atau ikut-ikutan. Kedua, bisnis narkoba yang menjanjikan keuntungan sangat besar bagi para penjual, hingga Mereka tidak peduli perbuatannya itu melanggar hukum dan merusak orang lain. Ketiga, adanya skenario penghancuran calon pemimpinan masa depan, dan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki bangsa ini. Factor inilah yang menyebabkan hingga mudahnya para mahasiswa terjebak dalam narkoba.
Pada kesempatan ini saya akan menjelaskan bahwa betapa bahaya-nya narkoba bagi masa depan kita, apa lagi kita sebagai kalangan civitas perguruan tinggi yang seharusnya bisa menuntut ilmu, malah terjeremus pada narkoba yang dapat merusak masa depan kita. Jadi janganlah kita mencoba menggunakan narkoba. karena sangat banyak kerugiannya bahkan sangat fatal akibatnya yaitu; menyebabkan kematian dan over dosis.
Mahasiswa pecandu narkoba tak akan lagi bisa menyelesaikan kuliahnya hingga kecanduannya teratasi. Para pengguna narkoba akan dilanda rasa khawatir dan takut akibat kecanduan narkoba sehingga dalam pergaulan, mereka akan terasing dalam lingkungan kampus. Selain merusak diri sendiri dan orang lain, penggunaan narkoba juga melanggar hukum dan sangat berat hukuman-nya apabila kedapatan memakai-nya. Jadi kita sebagai mahasiswa marilah saling bantu membantu mengkampanyekan bahaya narkoba di lingkungan kampus kita.
Saya hanya menyarankan kepada teman-teman jauhilah narkoba, karena sama sekali tidak ada manfaatnya bagi kita malah sebaliknya dapat merusak hidup kita. Marilah kita berpikir positif, menjauhi masalah bukan dengan menggunakan narkoba, karena itu justru menambah masalah kita menjadi banyak.
Masa depan bangsa dan Negara ada ditangan kita, janganlah kita rusak bangsa kita hanya karena kepentingan pribadi. Marilah kita bangun bangsa kita tanpa narkoba, demi kepantingan bersama.
Demikian isi pidato singkat saya, kurang dan lebihnya saya mohon maaf, atas perhatiannya saya ucapkan banyak terima kasih. Wassalam…. Selamat pagi!!!Jumat, 14 Januari 2011
Balada Sebuah Tugas Statistik
Pintu terbuka dengan keras. Sepi. Tak ada siapa-siapa di dalam. Pasti, sebab, penghuni lain sibuk dengan aktivitas di tempat kerja masing-masing. Termasuk dia, kalau saja dia tidak teringat satu hal. Sungguh dia menyesal kenapa tidak menuruti nasihat orang-orang di sekitarnya. Ah, seandainya aku memasang alarm di ponselku. Seandainya aku menuliskan di papan. Seandainya aku…
Oh, mengapa aku mesti menjadi orang pelupa? Bukankah aku masih muda? Apa memang memori otakku terbatas? Aku ingat, otak punya memori yang sangat besar. Setidaknya, aku masih ingat beberapa hal yang aku lakukan di waktu kecil. Artinya, aku masih mampu merekam dengan baik kejadian 15 tahun lalu. Bukankah itu hebat. Tapi, mengapa aku lupa dengan semua tugas yang baru diberikan seminggu lalu? Orang bilang semua itu karena keteledoranku. Benarkah aku teledor?
Brak!!…
Nasib pintu kamar pun tak berbeda dengan pintu ruang depan. Terbuka dengan dorongan keras dan kasar, membuyarkan dialog yang berlangsung antara otak dan hatinya. Dengan napas memburu, tangannya mengobrak-abrik meja kayu penuh tumpukan kertas dan buku. Dia tak peduli dengan buku dan kertas yang barjatuhan akibat ulah kasarnya. Sesekali, matanya melirik jam di dinding kamar. Detik-detiknya terus berjalan, berputar mendorong menit demi menit terlewati. Detak jantungnya seolah ingin mengejar setiap detik yang terlewat cepat. Setiap detik yang selalu menambahkan butiran keringat di dahinya.
“Ah…! Akhirnya ketemu juga.” Desisnya sedikit lega. Sedikit, sebab, waktu yang dimiliki tidak banyak. Disekanya keringat yang semakin berkilat di kening untuk mengurangi kegugupan yang terlalu lama menemani. Dipandanginya tulisan di kertas yang sedang dipegangnya. Terbayang di kertas itu seorang dosen killer berkumis lebat dengan sorot mata tajam ingin menelannya bulat-bulat. Siapa yang mau berurusan dengan dia lagi? Mengumpulkan tugas tepat waktu saja masih mendapat omelan dan sanksi kalau penulisannya tidak sesuai dengan keinginannya. Apalagi kalau telat mengumpulkan? Dan, aku? Dani mencoba mengingat-ingat. Selalu telat mengumpulkan tugas. Alasannya pun bisa ditebak oleh semua orang. LUPA!
“Oh, Tuhan!” dia menepuk jidat dengan keras. Dia segera tersadar dengan masalah yang menerornya. “Bukankah semua jawaban ini ada di buku Statistika. Dan, bukuku… di mana bukuku??”
Dia empaskan pantatnya di kasur. Kedua tangan pucat itu meremas-remas rambutnya dengan kuat. “Sialan si Roni!” kutuknya kesal. Dengan gusar dia menekan keypad ponsel. Mulutnya mengerucut, dahinya berkerut. Mendengarkan nada ponsel yang hanya berbunyi tut..tut…, Dicobanya sekali lagi.
Tuu…ut. Tuu..ut. Tuu..ut. “Halo!? Eh, Dani. Ke mana pula kau, kok nggak nongol di kampus? Kita lagi…” Tak sempat suara di sebrang meneruskan kalimatnya.
“Heh! Mana buku statistiknya! Pinjem buku jangan ngawur dong! Masak yang punya belum ngerjain tugas, masih belom dibalikin. Aku tunggu di rumah sekarang! Bawa buku statistik itu!”
“Hei..! Hei..! Kapan pula aku pinjam bukumu, hah?! Melihatnya pun aku tak pernah!”
“Kapan kau bilang? Siapa yang merengek-rengek minggu lalu setelah kuliah statistik berakhir? Siapa? Emang kucing?!”
“Benar-benar payah kau Dan! Rupanya, kau semakin tua hingga penyakit lupamu kian parah. Ingat-ingatlah yang bener! Atau, jangan-jangan sudah saatnya kau masuk RSJ, biar sembuh. Ha ha ha… !” Klik! Sambungan diputus.
Dani memandingi ponselnya kesal. Dipencetnya sekali lagi nomor Roni.
Maaf, nomor yang Anda hubungi sedang… Klik! Ponsel terlempar di atas bantal. Dia rebahkan badannya. Hatinya melemparkan ratusan kutukan untuk Roni. Dani duduk di tepi dipan. Menatap meja belajarnya yang tak pernah rapi. Kertas-kertas berserakan memenuhi meja. Buku-buku tak lagi berdiri tegak karena buku di bagian tengah deretan diambil Dani. Dia pun membiarkan buku-buku di sebelahnya ambruk. Sebagian buku itu tampak hampir tidur tertumpuk buku lain di sebelah kirinya. Pasti buku yang seharusnya mengisi dan menyangga buku di sebelah kiri sangat tebal. Oh! Bukankah buku paling tebal miliknya hanya satu! Ya, hanya satu! Dan….
Aha…! Aku ingat sekarang. Aku baru mengambilnya dua hari lalu. Yaitu, ketika akan mengerjakan tugas, namun gagal karena diminta Ayah untuk menemani ibu belanja. Lalu… Lalu… Aaahh! Kepalan tangannya meninju telapak tangan kiri dengan gemas.
Dani mencoba mengingat siluet kejadian demi kejadian. Buntu! Dia lupa di mana meletakkan buku statistiknya. Kembali dia menatap jam dinding. Tak ada pilihan. Aku harus mengerjakannya sekarang meski tanpa buku statistik itu.
Dengan gontai dia menuju meja belajar. Sedikit malas, tangannya mengumpulkan kertas yang memenuhi meja. Kertas-kertas terkumpul dan dipindahkan ke lantai pojok kamar. Dipandanginya meja yang kini bebas dari kertas. Ada perasaan nyaman. Namun, ada sesuatu yang dirasa masih kurang. Yah, mejanya belum bersih benar. Ada beberapa kertas yang terjepit antara tepi meja dengan dinding. Dani mencoba menarik beberapa kertas. Tapi, terasa sangat sulit. Dani menarik meja agar menjauh dari tembok.
Brak!!.. Sebuah benda terjatuh dengan berat. Kepala Dani melongok ke bawah meja. “Yess!!.. akhirnya kutemukan buruanku.”
****
Suasana kampus agak lengang dari biasanya. Begitu juga kantin. Dani menyeruput juice avokad yang menjadi kesukaan. Tak banyak anak berkeliaran. Ditatapnya jam yang tergantung di dinding kantin. Masih ada seperempat jam untuk menyegarkan hari dengan segelas juice dan semilir angin yang menerobos kantin pelan-pelan.
“Di sini rupanya kau, Dan.” Sebuah tepukan keras dirasakan pundak kanan Dani. Sebenarnya tanpa menoleh pun, Dani tahu siapa yang sedang berbicara. Siapa tak kenal logat batak yang medok itu?
“Lo sendiri?”
“Bah! Aku? Tentulah aku mau pulang. Buat apa panas-panas begini berlama-lama di kampus?”
Mulut Dani melepas sedotannya perlahan.
“Pulang?”
Laki- laki di depannya mengangguk mantap.
“Trus, tugas statitiskmu?”
“Tugas statistik?” Roni berpikir sejenak. Tak lama kemudian, meledaklah tawanya.
“Ha…ha…haaa…” Buru-buru mulutnya bungkam ketika beberapa pasang mata menatapnya. Atau, lebih tepat melotot ke arahnya.
“Dan…Dan… tahulah aku sekarang kenapa tak masuk kuliah kau tadi. Itu juga yang membuatmu marah-marah padaku, kan?” Roni mendekatkan wajahnya yang penuh jerawat batu ke wajah Dani. Kemudian, punggung tangannya ditempelkan ke kening Dani.
“Hmm… Rupanya, kau benar-benar harus ke RSJ,” ucapnya pelan. “Ingatanmu semakin payah.”
“Eh, apa-apaan lo? Aku bicara soal statistik, bukan masalah penyakit lupaku! Dasar bloon!”
“Ya, ya. Kau tunggu saja sampai mabok, takkan pernah Pak Naryo datang menemuimu.”
“Maksudnya?”
“Karena memang tugas statistik itu baru dikumpulkan minggu depan. Karena hari ini Pak Naryo masih di luar negeri. Bukankah itu yang disampaikan sebelum kuliah statistik berakhir minggu lalu. Begitu mudahnya kau melupakan itu teman?”
“Jadi?”
“Jadi, sebaiknya pergilah kau segera ke dokter jiwa. Ha…haa.. ha..”
Roni pun berlalu meninggalkan Dani bersama juice avokadnya.
Popularity: 100% [?]